Saturday, July 4, 2009

Kitab Salafiyah Wahhabiayh

Mungkin sering terbenak dalam pikiran kita rasa penasaran akan esensi pemikiran sekte Salafi, yaitu wujud pertama dari sekte Wahhabi. Apakah mereka memang benar-benar Salafi yang pemikirannya salaf, sehingga masuk dalam kategori Ahli Sunnah Wal Jama’ah? atau hanya sebuah aliran yang mengusung pemikiran tertentu?.

Kitab inilah yang akan menjawab unek-unek dalam benak anda, yaitu kitab yang dikarang Syeh Hasan bin Ali al-Siqaf, yang tebalnya kira-kira 158 lembar. Kitab ini cukup bagi kita untuk mengetahui siapa itu Salafi atau Wahhabi yang sebenarnya, karna kitab ini mengungkap semua pemikiran sekte tersebut dan tindak tanduknya. Kitab ini timbul dari hasil penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan.

Bagian-bagian terpenting dalam kitab Salafiyah al-Wahhabiyah


Dalam kitab ini dijelaskan bahwa Wahhabiyah adalah Salafi itu sendiri, yang pemikirannya adalah pemikiran baku, turun temurun dari bapak mereka, yaitu imam Ibnu Taimiyah, dan muridnya Ibnu Qayyim al-Jauziyah, kemudian diteruskan oleh Muhammad Abdul Wahhab.
Dalam kitab ini juga dijelaskan bahwa Wahhabi atau Salafi adalah adalah satu-satunya sekte yang menganggap pemikirannya paling benar, sehingga pemikut sekte ini melirik sebelah mata pemikiran aliran sekte lain, bahkan pemikiran sekte lain yang menyalahi pemikiran mereka dianggap bid’ah dan macam-macam tuduhan yang lain.

Dalam kitab ini juga dijelaskan bahwa mereka punya banyak cara dalam menyebarkan pemikirannya, seperti mendirikan majlis ta’lim yang mereka aplikasikan dengan membangun, Masjid, Madrasah yang mana nanti system pengajarannya memakai kurikulum yang murni pemikiran ala mereka.

Dan diantara model penyebaran pemikiran mereka adalah menyiwa orang untuk menta’liq atau menyarahi kitab-kitab turats dengan memberi batasan pena’liq dan penyarah hanya pada pemikiran mereka, hingga ada sebagian penaklik atau penyarah yang sampai mengubah teks judul sebagian kitab yang dita'liq atau disyarah tersebut, seperti kitab al-Adzkar dalam bab Ziyaratu al-Qubur yang mereka ganti dengan bab Ziyaratu Masjidi al-Haram, hal ini dikarnakan mereka termotivasi dengan hukum akan tidak bolehnya Ziyarat Kubur yang dicetuskan oleh sebagian imam-imam mereka.

Dalam kitab ini juga dijelaskan bahwa mereka banyak mendirikanperpustakaan yang di dalamnya hanya berisi kitab-kitab pemikiran mereka, atau mendirikan percetakakan di berbagai lapisan Negara yang mereka batasi dengan karangan-karangan baru yang mendukung pemikiran mereka. Sementara bila ada penulis yang mengajukan karangan dengan pemikiran yang berlawanan mereka tidak untuk menerimanya.

Di antara lagi model penyebaran pemikiran mereka adalah mendirikan jam’iyah-jamiyah yang terbentuk dalam kajian ke agamaan atau partai politik dan Partai Keadilan Sejahtera(PKS) yang sekarang berada di negri kita, Indonesia.

No comments:

Post a Comment